#CeritaDariKamar
Sticker
Saya bisa dibilang terlambat mengumpulkan stiker-stiker yang dijual ketika sma. Uang jajan saya masih 3000/hari. Harga stiker ya sekitar 2000-3000/stickernya. Untuk membeli stiker yang seharga sehari jajan saya saja saya masih mikir-mikir. Saya tau saya disini cuma 3 tahun dan tidak setiap tahun akan memproduksi sticker. Tapi entah kenapa saya yakin saya masih punya kebutuhan lain yang saya rasa lebih penting daripada membeli sticker. Saya orangnya gak terlalu suka jajan di sekolah, uangnya kebanyakan saya tabung untuk membeli sesuatu di akhir bulan. Tapi sampai sekarang saya gak tau barang apa saja yang telah saya beli, buku juga tidak terlalu banyak, agak menyesal semenjak sma jarang beli buku.
Sticker-sticker ini ada yang didapat dari acara ulang tahun sekolah, sisanya saya minta pada teman saya. Ia membuat sticker sma ketika kita sudah lulus, entah apa maksudnya yang penting saya kebagian beberapa sticker gratis buatannya.
Waktu sma saya juga tidak mengikuti ekstrakulikuler apapun yang membuat saya menyesal, apalagi organisasi, saya agak malas bergaul dengan orang banyak. Menyesal? Iya. Kehidupan sma tidak seperti yang dibayangkan di sinetron. Atau memang saya nya yang tidak mengikuti segala kegiatan sewaktu sma. Entahlah. Yang jelas banyak yang menghalangi saya, salah satunya kendaraan. Sewaktu masih kelas 1 sma saya masih diantar jemput. Mamak juga harus mengantar jemput adek yang sekolah siang. Nah saya berpikir jika saya mengikuti ekskul tentu saja kasihan mamak yang nanti antar jemput. Pengennya sih naik sepeda seperti waktu smp, dari sui raya dalam ke selayar tanpa beban, tapi entah kenapa saya mulai malas padahal jarak sma dari rumah tidak sejauh jarak smp saya dulu. Penyesalan selalu datang belakangan, kalau duluan maka tidak ada namanya bubur.
yang banyak menyesal.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar