7 November
2012
Sementara
orang orang sibuk membantu di rumahnya, dengan tenang ia melangkahkan kaki ke
rumahku. mungkin untuk meredakan rasa sakit hati akibat pengharapan yang tinggi
pada harapan harapan yang tak jadi kenyataan. padahal ia adalah tuan rumah yang
punya acara, tapi akan kutahan ia disini sampai rasa sakit hatiku terbalaskan.
biarkan saja, toh disana juga ada kakak kakaknya yang mengurus. memulai
percakapan dengan topik kemarin. kenapa harus ada hari kemarin, agak nyesek
juga harus mengingat hal hal itu lagi. aku menceritakannya dengan menggebu gebu
menumpahkan semua kekesalan yang kemarin hanya bisa kuutarakan pada layar.
biarkan ia mendengar semua celotehan panjangku, ia harus tau betapa sakitnya
dipermainkan. rencananya kami akan pergi jalan jalan pada sore hari. namun
ketika aku hampir bersiap siap ibuku malah menyuruhku untuk mengantarkan
semacam hantaran ke rumah calon istrinya, janjinya nanti malam pergi jalannya,
tapi kenyataannya malamnya juga dilarang. setelah puas melepaskan beban yang
sedari kemarin memenuhi rongga dada, kami beralih topik kepada rencana
pernikahannya yang seperti disembunyikan. bagaimana tidak, biasanya orang orang
disana memberitahu ayahku jauh jauh hari sebelumnya mungkin beberapa bulan
sebelum hari penentuan. tapi dia memberitahu beberapa minggu sebelum resepsi,
udah gitu pemberitahuannya pun tak sengaja, ketika aku dan dia komen komen di
jejaring sosial, ia seperti keceplosan menulis komentar tentang itu. hal
tersebut membuat keluargaku kalang kabut, aku khususnya sangat sangat ingin
berkunjung kesana lagi melihat seperti apa keadaan disana setelah enam tahun ku
tinggalkan. Akhirnya kami sekeluarga bisa juga menjejakkan kaki disini. Entah
apa apa lagi yang kami ceritakan. Aku menikmati saat saat seperti ini, saat aku
dan kamu hanya dipisahkan jarak beberapa inchi. tak ada yang mengganggu, semua
sibuk mengurus pesta di rumahnya, kami juga sibuk dengan urusan kami,
menceritkan masa lalu. Dia selalu tertawa setiap mendengar ceritaku aku suka
tawanya yang lembut, aku juga berdecak kagum ketika ia mulai menceritakan
tentang petualangan- petualangan yang sudah menjadi bagian dari dirinya.
mendaki gunung, menyusuri pantai, menemukan air terjun, suasana alam seperti
itu yang kuinginkan ketika sampai disini, tapi kenyataannya itu hanya rencana.
karena seperti yang diketahui hanya dia pemandu wisata untuk tempat tempat
seperti itu. Jika berhubungan dengan alam tak ada lagi yang lebih mahir selain
dia. sedikit kecewa memang padahal aku sudah menuliskan beberapa rencana
memandangi pesona alam serta sudah mencari beberapa referensi tempat yang
indah, namun ternyata ia hanya akan tetap jadi coretan kertas. aku menikmati malam
ini walaupun mungkin hanya berada di dalam rumah, namun aku senang bisa
bersandar di bahunya, berbaring di kakinya, entah aku masih bisa melakukan ini
atau tidak setelah kau sudah menjadi hak orang lain. Hari telah berganti, tapi
aku masih sibuk bercanda dengan kamu. aku tak merasakan sedikitpun rasa kantuk
yang seharusnya sudah menyerangku ketika sudah lewat dari jam tidur. Kamu
nampaknya tau betul aku perlu istirahat, kamu berpamitan, sebenarnya aku tak
ingin ditinggal olehmu namun aku juga tau bahwa kamulah yang sangat sangat
membutuhkan istirahat. bagiku, tadilah percakapan terbaik yang pernah ku
lakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar