Rabu, 21 November 2012

Part 2 Best Conversation


7 November 2012

Sementara orang orang sibuk membantu di rumahnya, dengan tenang ia melangkahkan kaki ke rumahku. mungkin untuk meredakan rasa sakit hati akibat pengharapan yang tinggi pada harapan harapan yang tak jadi kenyataan. padahal ia adalah tuan rumah yang punya acara, tapi akan kutahan ia disini sampai rasa sakit hatiku terbalaskan. biarkan saja, toh disana juga ada kakak kakaknya yang mengurus. memulai percakapan dengan topik kemarin. kenapa harus ada hari kemarin, agak nyesek juga harus mengingat hal hal itu lagi. aku menceritakannya dengan menggebu gebu menumpahkan semua kekesalan yang kemarin hanya bisa kuutarakan pada layar. biarkan ia mendengar semua celotehan panjangku, ia harus tau betapa sakitnya dipermainkan. rencananya kami akan pergi jalan jalan pada sore hari. namun ketika aku hampir bersiap siap ibuku malah menyuruhku untuk mengantarkan semacam hantaran ke rumah calon istrinya, janjinya nanti malam pergi jalannya, tapi kenyataannya malamnya juga dilarang. setelah puas melepaskan beban yang sedari kemarin memenuhi rongga dada, kami beralih topik kepada rencana pernikahannya yang seperti disembunyikan. bagaimana tidak, biasanya orang orang disana memberitahu ayahku jauh jauh hari sebelumnya mungkin beberapa bulan sebelum hari penentuan. tapi dia memberitahu beberapa minggu sebelum resepsi, udah gitu pemberitahuannya pun tak sengaja, ketika aku dan dia komen komen di jejaring sosial, ia seperti keceplosan menulis komentar tentang itu. hal tersebut membuat keluargaku kalang kabut, aku khususnya sangat sangat ingin berkunjung kesana lagi melihat seperti apa keadaan disana setelah enam tahun ku tinggalkan. Akhirnya kami sekeluarga bisa juga menjejakkan kaki disini. Entah apa apa lagi yang kami ceritakan. Aku menikmati saat saat seperti ini, saat aku dan kamu hanya dipisahkan jarak beberapa inchi. tak ada yang mengganggu, semua sibuk mengurus pesta di rumahnya, kami juga sibuk dengan urusan kami, menceritkan masa lalu. Dia selalu tertawa setiap mendengar ceritaku aku suka tawanya yang lembut, aku juga berdecak kagum ketika ia mulai menceritakan tentang petualangan- petualangan yang sudah menjadi bagian dari dirinya. mendaki gunung, menyusuri pantai, menemukan air terjun, suasana alam seperti itu yang kuinginkan ketika sampai disini, tapi kenyataannya itu hanya rencana. karena seperti yang diketahui hanya dia pemandu wisata untuk tempat tempat seperti itu. Jika berhubungan dengan alam tak ada lagi yang lebih mahir selain dia. sedikit kecewa memang padahal aku sudah menuliskan beberapa rencana memandangi pesona alam serta sudah mencari beberapa referensi tempat yang indah, namun ternyata ia hanya akan tetap jadi coretan kertas. aku menikmati malam ini walaupun mungkin hanya berada di dalam rumah, namun aku senang bisa bersandar di bahunya, berbaring di kakinya, entah aku masih bisa melakukan ini atau tidak setelah kau sudah menjadi hak orang lain. Hari telah berganti, tapi aku masih sibuk bercanda dengan kamu. aku tak merasakan sedikitpun rasa kantuk yang seharusnya sudah menyerangku ketika sudah lewat dari jam tidur. Kamu nampaknya tau betul aku perlu istirahat, kamu berpamitan, sebenarnya aku tak ingin ditinggal olehmu namun aku juga tau bahwa kamulah yang sangat sangat membutuhkan istirahat. bagiku, tadilah percakapan terbaik yang pernah ku lakukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar