Rabu, 21 November 2012

Lelaki Pengecut Pemilik Hatinya


wanita itu begitu menarik perhatianku. dengan senyumnya yang manis seperti menggodaku untuk menyapanya. parasnya yang ayu membuat jantung ini serasa tak berdetak setiap memandangi pesonanya. gayanya yang khas anak muda tercium hingga membuatku napasku semakin sesak. susuk apa yang dipasang pada tubuhnya hingga aku tak bisa berhenti memikirkannya. ia telah merasuki pikiranku sejak awal kami bertemu.

katakanlah aku anak mami, aku memang anak ibuku, beliau yang melahirkanku. sejak kepergian ayah, aku seperti tak punya teman berbagi. kakak begitu sibuk dengan urusannya sebagai tulang punggung, hanya ibu, satu satunya orang yang bersedia mendengar keluh kesahku. sepertinya ibu pun tak mau menyia nyiakan aku sebagai anak lelaki satu satunya. ibu begitu memanjakanku melebihi perlakuannya kepada kakak. jarak usiaku dengan kakak yang cukup jauh, hampir 15 tahun, membuat perbedaan yang cukup signifikan. dari kecil memang ibulah yang menemani hari hariku ketika ayah sibuk bekerja dan kakak melanjutkan pendidikannya. hanya bersama ibu aku bermain, entah kenapa aku baru terpikir bahwa aku tak punya teman selain ibu. teman teman sekomplek tak ada yang usianya setara denganku, aku pun jadi jarang bergaul di sekolah. ketika masih duduk di taman kanak kanak dan bangku sekolah dasar aku ingin cepat pulang. aku hanya rindu pada ibuku, aku tak sabar mengajaknya bermain ketika sekolah berakhir.

semua bilang aku pengecut, aku memang tidak seberani teman temanku yang menyapanya ketika melintas, yang ku lakukan hanya memandangi lantai takut takut seyum yang tak dapat kusembunyikan setiap melihatmu ini terpandang oleh kedua mata jernihmu. aku memang pengecut yang setiap hari selalu mengawasi gerak gerikmu dari belakang. berharap suatu saat kau kan menyadari kehadiranku ketika kau melihat ke belakang. aku memang pengecut yang tak bisa hentikan getaran tanganku ketika kau mengajakku bicara. aku terpaksa meyembunyikan tanganku dibawah meja. aku memang tak bisa bila dihadapkan langsung padamu, akan membuatku semakin gugup dan tak karuan.

banyak yang mengaggapku tak tau diri. aku, lelaki culun yang tak pernah dikenal menyukai wanita paling populer di sekolah, primadona dari semua primadona yang pernah dinobatkan. aku tak punya apa apa yang bisa dibanggakan, aku tak punya mobil dan barang barang mewah lainnya yang kata orang bisa menaklukkan hati wanita. aku juga bukan musisi handal yang jago merangkai kata kata untuk membuat wanita luluh. aku juga tak memiliki wajah yang rupawan seperti aktor aktor yang biasa berlaga di layar kaya yang bisa membuat wanita berteriak histeris ketika memandangnya. aku tak punya apa apa. aku memang tak tau diri bila masih saja mengharapkan dia, yang memiliki segalanya; paras elok, harta melimpah juga lelaki lelaki yang mengelilinginya.

aku, si lelaki tak tau diri masih mengharapkan gadis primadona. sudah banyak yang bilang aku gila, tak waras, tak bisa berpikir rasional, entah apa apa lagi julukan yang diberikan padaku. ada saja yang menyorakiku ketika melintas. tapi kesabaran lah yang menjadikan aku. sudah cukup mereka menghinaku, wanita itu memang milikku, ada yang salah? ketika ia jatuh aku yang membantunya bangkit lagi, ketika terlena aku yang menyadarkannya, ketika gundah aku yang menghiburnya, ketika dunia mencampakkanya memfitnah dirinya hanya aku yang masih setia mendengar keluh kesahnya, aku si anak mami ini bisa menjadi dewasa di depan masalahnya, kenapa ketika ia kembali mencapai titik puncak karirnya dunia malah membuatku harus membuktikan bahwa aku tak menggunakan sihir apapun untuk mendekatinya, kenapa dulu ketika ia terpuruk tak ada yang mau datang membantunya, ketika ia sudah tenar kalian kembali hadir menawarkan hati, ia tak akan percaya lagi, ia sudah terlanjur memberikan hatinya untukku, si pengecut itu.

5 november 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar