Ini benar-benar hari perpisahan
Kita. Aku dan kamu
Dan hingga kini aku masih jadi pemujamu yang
pengecut
Yang selalu melihatmu dari sisi yang tak kau ketahui
Mataku tak henti mengikutimu kemanapun kau pergi
Aku bisa menangkap rona bahagiamu walau tak
bersamaku
Aku dapat mendengar suara merdumu walau kau berada
jauh dariku
Aku dapat melihatmu tersenyum tertawa bercanda dari
sudut yang tersembunyi
Dan aku menikmati itu
Ingin ku berkata, “Hey aku disini!” namun aku tak
kuasa
Menatapmu wajahmu dari kejauhan sudah cukup, kurasa
Inginku seperti mereka
Yang kau datangi tempat duduknya
Yang kau abadikan gambarnya
Yang kau ajak bercanda
Yang bisa tertawa bersamamu
Yang bisa membuatmu nyaman
Namun aku hanyalah pemujamu yang pengecut
Yang iri ketika kau bersama mereka
Yang ingin marah namun tak punya hak
Yang selalu ingin kau perhatikan seperti yang ku
lakukan padamu
Aku hanya bisa melampiaskan lewat rangkaian
kata-kata ini
Aku, satu dari sekian banyak pemujamu
Aku tak mungkin bersaing dengan semua pemujamu
Ah, lagipun aku tak mungkin milikimu, terlalu tinggi
khayalku
Menyentuhmu dari duniaku sudah cukup, kurasa
Aku pemujamu yang pengecut
Yang bersembunyi ketika kau berpaling
Yang mengalihkan diri ketika kau memandang
Yang berpura sibuk sendiri ketika kau mendekat
Hanya lambaian tangan dari kejauhan yang bisa ku
sampaikan
Semoga kita berjumpa lagi
tertanda,
pemujamu yang pengecut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar