Selasa, 19 Mei 2015

Perihal Perasaan

Pada keheningan malam lirih ku bertanya, "Adakah yang menyaingi kesunyian gelap?" Lalu ia membisu. Aku menyimpulkan ia paling sunyi.

Pada kesejukan pagi perlahan ku berbisik, "Adakah yang sedingin embun?" Lama ia terdiam. Aku menyimpulkan ia paling dingin.

Pada tegarnya karang aku kembali bertanya, "Adakah yang paling kuat namun terlihat rapuh?" Ia tak menjawab. Aku menyimpulkan ia begitu.

Aku berjalan pada hari, bertanya dan menyimpulkan karena tak ada yang menjawab.

Lalu aku menemukan yang tak pernah ku lihat. Aku bertanya, "Adakah yang menyaingi kesunyian malam?" Ia menjawab "Aku". "Adakah yang mampu lebih dingin dari embun?" Ia kembali menjawab "Aku." Semakin dadaku bergejolak, kembali kutanya, "Adakah yang paling kuat namun terlihat rapuh?" Jawabannya mengejutkanku. Kini aku tak pernah bertanya pada apa lagi.

"Aku, perasaanmu."



#1day1work #Day20

Senin, 18 Mei 2015

You're My Book

You know, book can escape me from real life into my life. And you bring me into life I never expected before. So I can't decide which life I live. In real life I found many dark side in myself, but you show me the light. In my life I can be anything I want, but you make me feel I dont need to be that because I already be. I wanna life in your page. May I be your favourite part? I promise I never show you to other, because you are the book that I never share to other to keep the secret in every word.


#1day1work #Day19

Minggu, 17 Mei 2015

Dream

In my dream you are mine. In my life you are a dream.
If you're just a dream in my reality, then I dont want to awake from my sleep.


#1day1work #Day18

Sabtu, 16 Mei 2015

Kisah Secangkir Teh

Kusuguhkan secangkir susu, terlalu manis katamu. Tak ada yang boleh lebih manis dari cerita tentang perjalanan dan menemukan sebagian diri dalam refleksi manusia lain lalu membawanya kembali berkelana.

Kusuguhkan secangkir kopi, terlalu pahit katamu. Padahal tak ada yang lebih pahit selain kenyataan bahwa mencari refleksi diri tak ditemukan dalam kisah pengantar tidur manapun, gumamku.

Kusuguhkan secangkir teh, kita sama-sama terdiam. Saling menatap dalam, menemukan racikan yang pas untuk diceritakan nanti.


#1day1work #Day17

Jumat, 15 Mei 2015

Perihal Melupakan

Semakin banyak aku menuliskanmu
Sebanyak itulah aku ingin melupakanmu
Namun seberapa panjangpun kata untukmu
Otakku tetap tak berhenti memikirkanmu
Sebab kau semakin membuatku merasa nyaman
Merasa seperti diinginkan
Padahal terasingkan dalam kesendirian
Fatamorgana
Membiarkan tersesat dalam keindahan semu
Lalu kau berlalu


#1day1work #Day16

Kamis, 14 Mei 2015

Aku Tak Mencintaimu dengan Sederhana

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Dengan kehadiran setiap senyummu dalam hariku
Sesederhana lakumu yang buatku rindu

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Dengan pertemuan-pertemuan tak disangka
Padahal setiap memikirkanmu aku selalu menduga

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Biarkan aku yang mencintaimu
Dan kau tak perlu tau

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Kesederhanaan membuat segalanya terlihat mudah
Tapi ini rumit
Aku tak mencintaimu dengan sederhana


#1day1work #Day15

Rabu, 13 Mei 2015

Perihal Kegagalan

Kegagalan mengajarkan kita satu hal. Bahwa hidup memang tak selamanya tentang kemenangan. Tapi jika sudah sampai sejauh ini kita layak disebut pemenang. Karena tak ada lagi yang pantas dimahkotai gelar juara selain orang-orang yang bertahan pada pilihan untuk sukses namun kerapkali dipermainkan semesta. Semesta senang bercanda. Itu dia. Kadang ia sengaja membuat kita berkali-kali terjatuh, entah di lubang yang sama, atau berbeda, membuat kita kembali berpikir, lubang seharusnya kita lewati, lompati, bukan menjejekkan kaki melihat seberapa dalamnya. Sesederhana itu semesta mengajarkan. Maka orang-orang sukses tidak terlahir dalam satu malam, mereka adalah orang-orang yang kerapkali dipermainkan semesta namun masih percaya pada kekuatannya. Mungkin kita harus tertawa pada kegagalan kita, karena kita tau sebenarya siapa yang merancang lelucon untuk kita.


#1day1work #Day14

Selasa, 12 Mei 2015

Pernahkah Kau?

Pernahkah kau merasa sangat terpuruk, seakan jatuh ke jurang paling dalam dan melihat cahaya hanya sebatas titik? Pernahkah kau merasa hancur, seakan dunia berputar lebih cepat dan kau berubah jadi kepingan? Pernahkah kau merasa ingin melebur saja bersama bayangan, menjadi tak terlihat karena kau sudah tak mampu lagi menghadapi kenyataan tentag dirimu? Pernahkah kau merasakan semua itu? Aku belum, semoga tidak.


#1day1work #Day13

Senin, 11 Mei 2015

Beberapa Hal

Beberapa hal memang sengaja dibiarkan tak terjawab. Beberapa hal lainnya bisa terjawab apabila kau berusaha mencarinya. Beberapa hal memang diciptakan untuk dikagumi. Beberapa lainnya sebenarnya juga pantas dikagumi, hanya belum menemukan pengagumnya. Beberapa hal memang harus dikorbankan untuk mendapat sesuatu yang lebih baik. Beberapa lainnya bukan tak bisa dipersembahkan, hanya belum bisa saja melepaskan kebiasaan. Beberapa hal memang sengaja ditulis untuk dikenang. Beberapa lainnya terarsip rapi dalam ingatan, karena ada beberapa hal yang memang tak ingin dibagi.


#1day1work #Day12

Minggu, 10 Mei 2015

Menghilang

Detik ini aku menyerah. Tak selamanya bisa terus sembunyi, tapi tak bisa juga menampakkan diri. Karena aku tau kan jadi apa jika kedua hal tersebut terjadi. Jadi aku memutuskan untuk berhenti, dan menghilang. Biarkan yang tak terjawab tetap menjadi rahasia.


#1day1work #Day11

Sabtu, 09 Mei 2015

RE

Re, aku merasakan hadirmu kala hujan
Setiap tetes yang membasahi tubuhku
Seakan kaulah yang menyentuhku

Re, aku mengagumimu layaknya senja
Setiap jingga yang dilihat mataku
Seakan keindahanmulah yang kupandang

Re, aku menikmatimu kala sepi
Membiarkan diriku dirasuki bayangmu
Hingga aku tak bisa lagi melihat aku

Re, aku memang mencintaimu
Tapi aku mengikhlaskanmu
Karena hakikat cinta paling tinggi
Adalah ketika kita rela untuk melepaskan


#1day1work #Day10

Jumat, 08 Mei 2015

Perihal Merindu

Kau terus-menerus menyalahkan jarak, padahal dengan jarak kita bisa saling menikmati rindu. Kau bilang aku tak melakukan apa-apa, jarak telah memisahkan kita, apalagi yang bisa kulakukan selain merindukanmu. Kau selalu ingin mengakhiri rindu, padahal mencoba mengakhiri rindu seperti berlari menuju kaki langit, kau seperti melihatnya namun sebenarnya kau terus melangkah tanpa menemui akhir. Kau kini minta penawar rindu, takkah kau tau bahwa hanya pertemuan kita yang bisa menyembuhkannya. Kau kembali menyalahkan jarak.


#1day1work #Day9

Kamis, 07 Mei 2015

Perihal Sepi

Mereka bilang sepi tak membunuh, tapi setiap aku merasa, ia buat lubang di dada. Setiap saat semakin besar rongga yang ia buka. Sanggupkah hidup dengan perasaan hampa? Kosong yang tak bisa diisi. Sepi sebenarnya tak ku benci, hanya belum bisa kuatasi. Ia menggerogoti setiap sel dalam diri. Mampukah bertahan di bawah bayang-bayang kesakitan? Sepi di tengah keramaian, merasa sendiri padahal dikelilingi. Adakah yang lebih menyakitkan dari berpura-pura bahagia padahal sedang menyembunyikan luka di jiwa?


#1day1work #Day8

Rabu, 06 Mei 2015

Perihal Mengikhlaskan

Ketika kita terlalu menggebu-gebu dan tak mendapatkan sesuatu, maka sebaiknya kita belajar untuk mengikhlaskan. Mencoba melepaskan. Karena jika sesuatu tersebut memang diperuntukkan bagi kita maka ia akan datang atau kembali, bagaimanapun caranya.


#1day1work #Day7

Selasa, 05 Mei 2015

Perihal Pulang

Menjadi pulang setelah lelah kau berkelana
Menjadi singgah ketika kau letih tak tau arah
Menjadi setapak tempat kau berpijak

Pada pelukku kau bersandar
Pada hangatku kau meringkuk
Pada pulasku kau terlelap

Setiap jengkal dirimu kutub magnet utara
Aku kutub selatan
Terpisah namun tak sebenarnya terpisah

Aku mengagumimu dalam diam
Membiarkanmu melangkah jauh
Karena ku tau kau kan butuh rumah

Aku menyukaimu tak berlebih
Membiarkanmu melayang terbang mengikuti angin
Namun pasti kau kan kembali

Seperti burung yang selalu kembali ke sarangnya walau ia punya sayap
Aku percaya kau kan kembali
Entah untuk singgah atau menetap
Entah sementara lalu pergi lagi
Entah selamanya disini karena kau sudah letih mencari


#1day1work #Day6

Senin, 04 Mei 2015

Perihal Angan

Aku menikmatimu dalam kesendirianku
Melantunkan ejaan namamu dengan syahdu
Mengingat setiap senyumanmu yang candu
Menggapaimu walau hanya dalam anganku

Aku mengenang pertemuan kita kala malamku
Menghirup aroma tubuhmu yang tertinggal di pakaianku
Membaca matamu dengan isyarat kalbu
Menyentuhmu walau hanya dalam pikiranku

Aku mengagumimu layaknya senja yang selalu terbingkai dalam lensaku
Semua yang ada di dirimu membuatku semakin menginginkanmu
Warna matamu, lekuk wajahmu, suaramu, senyumanmu
Izinkan aku menjadikanmu milikku walau hanya dalam mimpiku


#1day1work #Day5

Minggu, 03 Mei 2015

Perihal Ketidaktahuan

Aku memilih diam dan pura-pura berpaling darimu.
Lebih memilih untuk pergi.
Tak melihat,
pura-pura tak melihat,
memang tak ingin melihat,
namun terlihat.
Apa daya.

Aku memilih sendiri dan tak menanggapi setiap percakapanmu.
Lebih memilih terlihat sibuk, 
pura-pura sibuk, 
memang ingin sibuk daripada harus bersisian denganmu 
namun melihat yang lain dari sorot matamu. 
Namun kau makin mendekat, 
entah apa maksudnya.

Aku memilih tidak bertanya padamu, 
biarkan tanpa jawaban. 
Tentangmu, keingintahuanku serasa pupus. 
Padahal kepalaku terus menyusun keping demi keping, 
yang akan lengkap apabila kau berkata. 
Namun aku memilih bungkam, 
tidak tahu, 
tidak mau tahu, 
jangan sampai tahu.

Karena ketidaktahuan kadang lebih baik daripada kesedihan.


#1day1work #Day4

Sabtu, 02 Mei 2015

Perihal Melupakan

Jumat, 01 Mei 2015

Perihal Ketakutan

Janganlah kau risaukan apa-apa yang tak kau ketahui tentangku
Biarkan saja ia tetap menggantung dalam pikiranmu
Sebab begitu rasa penasaranmu hilang
Aku takut kau tinggalkan

Janganlah kau bebankan setiap perkataan yang tak kau mengerti dariku
Biarkan saja ia tetap terngiang-ngiang dalam benakmu
Sebab begitu makna itu kau dapat
Aku takut tak lagi kau dengarkan

Janganlah kau perkarakan hal-hal yang tak perlu dibicarakan
Biarkan saja ia menjadi pesan yang tak tersampaikan
Sebab begitu terbuka semua rahasia
Aku takut tak bisa lagi bersembunyi


#1day1work #Day2